Pradipta Nugrahanto – detikBandung
var m3_u = (location.protocol=='https:'?'https://openx.detik.com/delivery/ajs.php':'http://openx.detik.com/delivery/ajs.php');
var m3_r = Math.floor(Math.random()*99999999999);
if (!document.MAX_used) document.MAX_used = ',';
document.write ("”);
// ]]>
// <![CDATA[
//
Foto Terkait
Bandung – Meski masih menyandang status Kepala Poliklinik Mahasiswa UPI, Ambar Suliyati (37) tak lagi diundang dalam rapat-rapat yang berhubungan dengan pengelolaan dana kesehatan mahasiswa.
“Kalau surat resmi mengenai status saya, sampai sekarang belum saya terima. Tapi sekarang setiap kali rapat yang membahas soal dana kesehatan mahasiswa saya sudah tidak diundang,” terangnya ketika dihubungi detikbandung melalui telepon Kamis (22/4/2010).
Ambar menambahkan, Setelah rapat di bulan Februari urung dilakukan, ada 2 rapat yang membahas dana kesehatan mahasiswa di bulan April. “Ada 2 kali rapat di bulan April tapi saya tidak tahu persis kapannya. Saya hanya diberi tahu rekan kerja lain, tapi tidak diundang jadi saya tidak datang,” imbuh Ambar.
Dengan keadaan ini, Ambar pun semakin bingung. “Kalau saya masih menjabat sebagai Kepala Poliklinik kenapa tidak melibatkan saya?,” jelasnya.
Namun begitu, status Ambar sebagai pengajar di FPOK tetap berjalan seperti biasa. “Kalau ngajar sih tetap sesuai jadwal,” tuturnya.
Kepala Poliklinik dan Dosen FPOK UPI Ambar Suliyati terkena percobaan pembunuhan di parkiran rektorat UPI 25 Februari 2010. Pada saat kejadian, Ambar bermaksud menghadiri rapat yang membahas mengenai pendanaan dan pengelolaan Poliklinik Mahasiswa UPI.
(dip/lom)
Leave a comment